PERCAKAPAN HENING DAN BENING

Muhammad Nur Taufiq, Alumni PKP NU IV LTN NU Bondowoso. (Foto : Tim Kreatif) 
Terkadang tidur kita kemalaman 
Bahkan sampai fajar melepas embun pada dedaunan 
Apa yang ditemukan penghayatan 
Pada setiap keheningan 
Menyusun seperangkat ingin, angan hingga impian?
Adakah yang diperjuangkan 
Menjadi bekal-bekal perjalanan meninggalkan kefanaan?

Atau diam-diam merangkai kesia-siaan
Yang dipetik bukan lagi bunga menyegarkan 
Yang digali bukan lagi mata air kebeningan
Yang dicari bukan lagi matahari, rembulan, bintang, dan cahaya-cahaya mencerahkan 
Yang disaksikan bukan lagi taman keindahan 
Yang dinikmati bukan lagi teman keabadian

Terkadang kesibukan kita kekosongan
Tanpa menghayati penyesalan 
Lupa membedakan jurang dan jalan
Belajar-belajar kita hanya berlangsung pada teori dan wacana 
Bukan lagi menyusun hari-hari bermakna

Kita sibuk berprestasi 
Bahkan menggelar ribuan hingga jutaan aksi 
Demi menjaga reputasi 
Merangkai sejumlah konpirasi-konspirasi
Menyiapkan proses hingga prustasi 
Bagaimana kalau keringat dan air mata yang menyaksikan kesibukan 
Diam-diam dianggap hilang di mata tuhan?
Bagaimana kalau langkah-langkah yang diayunkan 
Menjauhkan segenap diri dengan keridoaan 
Puncak dari segala tujuan hidup dan kehidupan
Apa yang kita kejar-kejar menanggalkan keluhuran

Dari mana kita berasal 
Dimana kita hidup kekal 
Seusai usia bertemu maut tanda sampai pada ajal 
Apa yang kita kejar dari kehidupan 
Adakah menjelma pijar dalam kematian?


Penulis : Muhammad Nur Taufiq
Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN