Kultum Ramadan 11, Menumbuhkan Kepedulian Pada Masyarakat Miskin

Flayer Kultum Ramadan dengan Narasumber HJ. Anisatul Hamidah, S.Ag., S.H. M.Si., M.Kn
Ada sebuah persoalan yang kadang terlewatkan dalam pembahasan. Kemiskinan, semua orang itu pasti sudah bisa melihat dari berbagai sudut perspektif tentang Apa itu kemiskinan?. 

Sebagaimana di dalam Q.S. Al-Ma'un ayat 1-3. Tentu dan pasti harus diketahui bersama. Bahwa, sejelasnya ayat-ayat tersebut memberikan keterangan dan penjelasan tentang kemiskinan. 

Salah satunya adalah orang yang mendustakan agama. Siapa orang yang mendustakan agama?. Salah satunya adalah ketika seseorang tidak peduli dengan orang-orang miskin. Kemudian, jika seseorang mengaku menjadi seorang muslim yang baik ada dua kesalehan yang harus dimiliki. 

Yang pertama adalah kesalehan spritual.

Bagaimana tingkat kesalehan spiritual berkaitan dengan ibadah dan pengakuannya sebagai hamba Tuhan tidak diragukan lagi. 

Yang kedua adalah kesalehan sosial. 

Sifat abai dan cuek serta ketidak pedulian dengan orang sekitar, harus senantiasa dijauhi.

Boleh saja setiap hari menghatamkan berbagai juz dalam Alquran, beribadah sampai jidatnya hitam untuk bersujud kepada Allah. Akan tetapi hal yang tidak boleh dilupakan adalah kesalehan sosial. Dimana seseorang harus memberikan rasa empati dan rasa peduli kepada orang-orang yang membutuhkan. Kepada orang dhuafa', terlebih kepada orang yang sangat membutuhkan. Maka, implementasi harus terus berjalan di dalam kehidupan.

Baca Juga :

Yang pertama rasa empati. Apa itu empati?. Ialah perasaan seolah-olah juga merasakan bagaimana menjadi orang miskin. Bagaimana rasanya sangat butuh terhadap bahan dasar makanan. Bagaimana ketika akan makan sebuah keluarga tetapi tidak ada makanan yang akan dimasak pada saat itu. 

Keempatian itu harus ditingkatkan kepada yang kedua, yakni Peduli. Menjalin rasa kepedulian itu untukmu kemudian melakukan hal-hal yang akan memberikan secara langsung. Bisa melalui sebuah pemberdayaan. Terutama anak muda hari ini. 

Apa yang harus mereka lakukan terhadap pemberdayaan-pemberdayaan sosial, terhadap orang-orang yang membutuhkan tangan-tangannya. Sebagaimana apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa, Tangan diatas itu lebih baik dari pada tangan bawah. 

Kalau dari sudut kacamata orang miskin. Mengapa saya selalu hidup dalam kemiskinan? Pertanyaan ini selalu muncul dalam benaknya. Mengapa? ketika hidup dan lahir seseorang tidak bisa memilih. Apakah lahir dari keluarga miskin atau lahir dari orang yang kaya. 

Semuanya ada, tetapi semua harus senantiasa disyukuri. Bahwa Allah SWT memberikan segala sesuatu itu untuk umat manusia. Kalau seseorang itu yakin Insya Allah, Allah akan memberikan jalan. Allah sudah menyampaikan kepada hambanya. Yang artinya "Mintalah kalian kepadaku, niscaya akan aku kabulkan." Apapun yang hambanya minta. 

Allah SWT tidak pernah ingkar kepada janjinya. Berbeda dengan hambanya. Janji jam 07:00 jam, ternyata jam 07:00 belum datang, nanti jam 10:00 mau memberi uang ternyata jam 10:00 belum transfer dan seterusnya. Itulah manusia, tetapi Allah tidak akan pernah ingkar kepada janjinya. Kalau Allah sudah berjanji yakinlah akan dikabulkan apa yang diminta. 

Kemudian, apakah kemiskinan itu harus dilakukan, harus diselesaikan oleh pemerintah saja?. Memang tujuan negara didirikan itu adalah salah satunya seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 45 yakni, memajukan kesejahteraan umum. 

Tugas memajukan kesejahteraan umum itu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Akan tetapi, juga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyusun 1 regulasi dan menyusun suatu program-program penanganan kemiskinan. 

Ada undang-undang nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin. Di dalam UU tersebut, ada 1 skema dan 1 regulasi yang memungkinkan semua masyarakat menjadi pilar sosial. Untuk juga berkontribusi terhadap upaya pemberdayaan sosial. 

Di samping itu masyarakat sendiri harus punya semangat untuk melakukan kemandirian ekonomi, kemandirian sosial dan jangan pernah menyesal oleh Allah dijadikan seperti apapun. Dengan senantiasa bersyukur atas apapun yang Allah berikan. 

Terutama kesehatan, ada orang yang banyak uangnya, mobilnya mewah, rumahnya lantai 3. Tetapi, tidak memiliki kenikmatan kesehatan. Begitu pula sebaliknya, banyak orang yang tidak memiliki uang. Untuk makan hari ini saja susah. Akan tetapi, dikaruniai kesehatan yang luar biasa. Sehingga dapat melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya serta dapat melakukan tugas pengabdiannya kepada Allah SWT. 

Sebagaimana Allah menyampaikan kepada kita semua bahwa, 'Diciptakannya manusia dimuka bumi ini tidak lain adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT'. Apa bentuk pengabdian sebagai hamba kepada pencipta?. Salah satunya, melakukan fungsi sosial dan melakukan pemberdayaan terhadap orang-orang yang membutuhkan

Semoga bermanfaat. 

Saksikan selengkapnya siaran langsung di Channel You Tube Harokah Official


Transkiptor : Haris

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN