Peringati Harlah PMII Ke-61, Apa yang Dilakukan Kader PMII INAIFAS?

Suasana diskusi kader dan Nobar Film perjuangan Kader PMII INAIFAS saat Peringati Harlah PMII Ke-61
Hari Lahir (Harlah) pada sebuah orgnisasi selalu ditunggu oleh anggota ataupun para kadernya untuk dirayakan demi menghormati para pendirinya. 

Begitu juga kader dari organisasi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah (INAIFAS) Kencong-Jember, mengemas perayaan Harlah PMII yang ke-61 dengan Diskusi kader dan Nonton Bareng (Nobar) film perjuangan para pahlawan. 

Ketua rayon Fakultas Tarbiah INAIFAS Kencong, M. Bachrul mutawassith menyampaikan, di moment Harlah PMII sangat cocok untuk para kader untuk merawat komitmen pada diri sendiri sendiri. 

Baca Juga : 

Muhammad Ridwan Khamid, Mabinra di INAIFAS Kencong-jember saat memberi nasihat pada kader PMII
Dirinya menyampaikan komitmen sangat penting untuk terus ditumbuh kembangkan demi kemajuan sebuah organisasi, khususnya berkomitmen meneruskan perjuangan pendiri PMII. 

"Momen ini sangat bagus untuk melatih kader agar lebih solid lagi dan tetap komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan indonesia," ungkapnya. 

Lebih lanjut Bahrul menjelaskan, selama masih menjadi mahasiswa, Kader PMII harus selalu aktif untuk ikut kegiatan baik di Rayon ataupun do Komisarian. 

Menurutnya, Rayon ataupun Komisariat adalah tempat paling suci bagi para kader untuk berproses. Dirinya menginginkan para kader untuk sering mengisi hari-harinya dengen membaca dan berdiskusi. 

"Kader harus lebih giat membaca dan diskusinya agar bisa berdialektika denhan baik dan benar," ujarnya. 

Sementara itu, Majelis Pembina Rayon (Mabinra), Muhammad Ridwan Khamid berpesan, kader PMII baik yang sudah menjadi pengurus ataupun anggota untuk senantiasa berprilaku layaknya kader PMII yang sesuai dengan aturan dan ajaran yang ada di Organisasi. 

"Bukan kader PMII, jika prilakunya tidak sesuai dengan apa-apa yang telah diajarkan, apalagi berpacaran dan mabuk-mabukan, jangan ngaku kader PMII," tegasnya. 

Menurutnta kader PMII dalam kehidupan sehari-hari harus sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah, sesuai dengan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) dan bersosial seperti konsep Hablum Minallah, Hablum Minannas dan Hablum Minal Alam. 

"Yang disebut kader PMII adalah kader yang mengamalkan nilai-nilai aswaja, yakni menjauhi hal-hal yang dilarang seperti yang telah diajarkan," lugasnya. 


Kontributor : Akhmad Lutfi Efendi Hidayat, Kader

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN