Mak Yam yang Menginspirasi dan Doa Untuknya

Mak Yam, salah satu pemilik kantin di UIN Sunan Ampel Surabaya
Bagi saya, Mak Yam sangat menginspirasi. Dari Mak Yam saya belajar banyak hal. Kesederhanaan, kedermawanan, ketulusan. Untuk mengenang sosok Mak Yam, saya sering menulis di wall facebook saya.

Tulisan berseri, seputar kehidupan sehari-hari namun dengan tema yang kadang cukup berat, seperti politik, tasawwuf, fiqh, bahkan pada persoalan konflik ideologi dunia.

Saya tulis dengan bahasa dialog. Ketika saya masih sakit dan tak bisa beraktivitas berat, hampir tiap hari saya menulis di wall facebook say aitu. Untuk mengisi waktu, saya menulis. Tulisan di wall facebook itu saya beri tajuk Inspirasi Ba’da Subuh.

Ada beberapa tokoh yang saya munculkan dan salah satu tokoh sentral dalam tulisan itu adalah Mak Yam. Saya berusaha menulis sosok Mak Yam dalam tulisan tersebut sedekat mungkin dengan Mak Yam yang saya tahu. Sosok keibuan yang sangat pemurah, santun dan gemar bersedekah.

Baca Juga :

Mak Yam dalam tulisan saya adalah seorang ibu yang selalu menyiapkan kopi arabika dan pisang goreng untuk para jamaah diskusi pagi di sebuah musalla tua di kampung.

Sedekah Mak Yam ini yang menjadikan diskusi pagi para jamaah salat subuh itu bertahan lama. Dengan kopi dan pisang goreng Mak Yam, diskusi panas bisa menjadi ger-geran. Karena kopi dan pisang goreng Mak Yam, diskusi yang panjang terasa sebentar.

Setting cerita dalam tulisan saya buat semirip mungkin dengan kehidupan di kampus dulu. Diskusi para aktivis, tema yang sangat luas, waktu yang tak terbatas, tak ada yang paling dominan. Semua sama. Saling kritik dan serang hingga membuat diskusi panas. Tapi, akhirnya selalu berakhir ger-geran, saling terawa.

Dan, yang paling utama adalah keberadaan sosok Mak Yam. Mak Yamlah yang memfasilitasi dan Mak Yamlah yang menginspirasi.

Kepergian Mak Yam menyisakan luka yang sangat dalam bagi keluarga besar UIN Sunan Ampel. Terutama mereka yang pernah menjadi aktivis dan menjadi ‘anak asuh’ Mak Yam selama di UIN Sunan Ampel. Kepergian Mak Yam terlalu cepat, terlalu mendadak.

Doa untuk Mak Yam

Semua sedih dan merasa kehilangan. Kabar meninggalnya Mak Yam begitu cepat tersebar di media sosial, terutama di grup WhatsApp alumni UIN Sunan Ampel. Semua terpukul. Hingga akhirnya semua sepakat untuk membaca doa maghfirah dan melaksanakan tahlil virtual untuk Mak Yam.

Banyak mantan aktivis yang bersedia gabung, bersila bersama, khusyu’ mendoakan Mak Yam. Dari mereka yang telah sukses, seperti Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, Ketua Bawaslu Jawa Timur, Moh. Amin, Redaktur Jawa Pos Radar Jember, Abd. Chaliq Baya dan hingga ke beberapa mantan aktivis UIN Sunan Ampel yang baru lulus dari kampus UIN Sunan Ampel.

Baca Juga : Pegiat Media Nasional dan Akademisi Ternama,  Support LTN NU Kembangkan Media

Semua bersama-sama menundukkan kepala dan mendoakan Mak Yam.

Selamat jalan Mak Yam. Semoga Allah SWT menempatkanmu di tempat terbaik. Semoga kesederhanaan, ketulusan, dan kedermawananmu akan terus menginspirasi kami dan menjadi jariyahmu. Aamiin.

Mohon doa untuk Mak Yam semoga senantiasa dirahmati Allah SWT. Aamiin.


Penulis    : Dr. H. Mohammad Syaeful Bahar, M.Si, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bondowoso

Editor        : Muhlas

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN