Ahli Mabuk, Meninggal Mulia

Gus Yusuf Chudlori (Khodimul Ma’had Pondok Tegalrejo)
Di kisahkan ada seorang sufi, ahli ibadah, Dia memiliki salah seorang tetangga yang kerjaannya sepanjang hari hanya mabuk saja. Seakan tidak ada kehidupan yang terang. Semua penuh dengan gemerlapan semasa hidupnya di dunia. 

Setiap hari, sepanjang siang dan malam sampai tidak kenal waktu. Mabuk tiada henti dilakukan. Sudah berkali-kali dinasehati untuk bertaubat. Dia tetap saja tidak mau. Mengabaikan nasehat dari sufi tersebut. Sampai akhirnya meninggal. Ajal menjemput tanpa terkira dan disangka. 

Selang beberapa waktu kemudian, Sang sufi itu bermimpi bertemu dengan tetangganya tadi. Di dalam mimpinya, anehnya. Dia (tetangga) itu berada ditempat yang sangat mulia, pakaiannya bersih berseri. Tempatnya juga indah sekali. 

Maka sang sufi tadi heran, dan bertanya pada tetangganya. “Wahai tetanggaku, dengan apa kamu bisa mendapatkan kemulian martabat seperti ini? Tanyanya dengan penuh heran.

Baca Juga : 

Lalu, Tetangga tersebut menjawab, “Suatu ketika, saya pulang di waktu larut malam. Saya melihat ada majelis dzikir di satu rumah. Entah kenapa saat itu saya tertarik dan berdiam seraya ikut mendengarkan.” 

“Nah, ketika kyai yang mengisi ceramah (si alim) tadi berkata. Bahwa, ‘barang siapa yang mau membaca sholawat kepada Rasulullah Muhammad SAW dan mengeraskan suaranya. Maka, dia akan diampuni dosa-dosanya saat itu juga. Dan dia akan dibukakan pintu rahmat-Nya.’ Maka ketika kyai tadi mengajak membaca sholawat. Saya turut serta mengeraskan suara dengan membaca sholawat untuk Baginda Nabi Muhammad SAW. Mungkin saat itulah saya mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan dibukakan pintu rahmat-Nya hingga mendapat kemuliaan.”

Sufi tadi hanya bisa berdiam dengan keheranannya dan tersentuh hatinya sembari berkata. “Sungguh mulia orang-orang yang senantiasa menyampaikan salam kepada Nabi Muhammad SAW melalui sholawat yang ia baca.” 

Ini hanya suatu gambaran kecil tentang betapa besarnya fadhilah keutamaan membaca sholawat. Pelacur, pemabuk, pezina sekalipun yang mungkin dalam dirinya masih terdapat cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Tentu pintu taubat (ampunan) tidak akan pernah tertutup bagi mereka.

Kisah ini memberikan banyak pesan, serta pembelajaran. Bagaimana untuk terus mencurahkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai jalan untuk menggapai ampunan dan tempat yang mulia di sisi-Nya. Maka dari itu, mari perbanyak membaca sholawat agar mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT. 

Shollu ‘alannabi Muhammad


Sumber : Gus Yusuf Chudlori (Khodimul Ma’had Pondok Tegalrejo)

Editor : Haris

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN