Ketum PBNU Ajak Umat Beragama Transformasikan Pola Pikirnya di Konferensi Riyadh

Gus Yahya saat menghadiri Forum on Common Values among Religious Followers. (Foto : Istimewa)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf mengajak umat beragama untuk mentransformasikan pola pikirnya di Konferensi Riyadh, Rabu (11/05).

Konferensi yang diadakan oleh Kerajaan Saudi Arabia tersebut diberi nama Forum on Common Values among Religious Followers (Forum tentang Nilai-nilai Bersama di Antara Para Pengikut Agama).

Baca Juga : 

Forum yang diprakarsai oleh Rabithah 'Alam Islami (Liga Dunia Islam) tersebut dihadiri oleh tidak kurang 150 orang pemimpin berbagai agama dari seluruh dunia.

Sekretaris Jenderal Rabithah 'Alam Islami, Syekh Al Issa mengungkapkan bahwa tujuan forum tersebut adalah untuk membangun bersama visi berkeadaban untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai moderasi dalam masyarakat.

"Forum ini juga diharapkan dapat menangkal ancaman pemikiran ekstrim antar kelompok," katanya, sebagaimana yang dirilis resmi oleh akun Instagram @nahdlatululama, Rabu (11/05).

"Serta mengubah konflik yang tercipta di antara agama-agama dan lingkungan-lingkungan budaya yang berbeda menjadi kesepahaman, kerjasama dan solidaritas," tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf diundang dan hadir sebagai salah seorang pembicara utamanya.

Gus Yahya, sapaan akrabnya, dalam pidatonya mengajak kepada seluruh umat beragama untuk mentransformasikan pola pikirnya.

Menurut Gus Yahya, masih banyak kalangan umat beragama yang memandang hubungan antar agama sebagai kompetisi politik. Sehingga agama diperalat sebagai senjata politik untuk memperebutkan kekuasaan.

"Pola pikir ini harus diubah karena akan merusak harmoni sosial di antara kelompok agama yang berbeda-beda dan memustahilkan kelompok-kelompok yang berbeda itu hidup berdampingan secara damai," ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga menceritakan bahwa pada 2021 lalu ia pernah ditunjuk untuk berbicara soal pentingnya mengidentifikasi nilai-nilai kerjasama antara agama di acara Internasional Religious Freedom Summit di Washington, DC, Amerika Serikat.

Suasana Konferensi yang diadakan oleh kerajaan Saudi Arabia
"Tahun lalu (2021), saya berpidato dalam Internasional Religious Freedom Summit di Washington, DC, Amerika Serikat. Saya membicarakan pentingnya mengidentifikasi nilai-nilai yang sudah kita pegangi bersama sebagai landasan dialog untuk keperluan itu," kata Gus Yahya yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang. 

Bagi Gus Yahya, forum yang diadakan oleh Kerajaan Saudi Arabia tersebut merupakan jawaban atas keinginannya selama ini.

"Bagi saya, ini adalah harapan pribadi yang secara kebetulan dipenuhi oleh Yang Mulia Al Issa," ungkapnya.

Baca Juga : 

Kunjungan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf ke Riyadh kali ini didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBNU, Habib Muhammad Hilal Al Aidid, dan Ketua LazisNU, Habib Ali Hasan Bahar. (*)


Penulis : Muhlas

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN