Sempat Hujan Deras, PCNU Bondowoso Tetap Gelar Resepsi Pelantikan

Pelantikan Pengurus NU Cabang Bondowoso di PP Nurul Ulum Tapen
Selain itu, KH. Qadir juga menyetujui apa yang disampaikan oleh Rais Syuriah PCNU Bondowoso, KH. Junaidi Mu'thi bahwa tanpa ada gerakan keislaman maka tidak akan ada gerakan wathaniyah atau nasionalisme di Indonesia. 

"Kalau ada orang yang meragukan 'hubbul wathan minal iman' saya kira selain tidak mengerti sejarah, saya yakin ia tidak terlalu dalam mengerti sejarah Islam dan perlu dipertanyakan keislamannya," lanjutnya.

Kiai Qodir juga menekankan bahwa jika ada gerakan wathaniyah dan gerakan keislaman, sudah dipastikan bahwa itu adalah Nahdlatul Ulama.

"Kenapa begitu? Lagu 'hubbul wathan minal iman' buktinya. Lagu ini dikarang sebelum Indonesia merdeka. Tidak ada yang begitu. Diakui atau tidak Indonesia merdeka salah satu penyemangatnya adalah 'hubbul wathan minal iman'," ungkapnya. 

Disisi lain, Bupati Bondowoso, Drs. KH. Salwa Arifin menyebut bahwa pengurus yang dilantik berbaiat kepada Allah SWT bukan kepada manusia.

Selain itu, KH. Salwa menyatakan bahwa NU adalah organisasi terbesar di dunia. Hal itu dibuktikan dengan adanya Pengurus Cabang Istimewa (PCI) di berbagai negara lain seperti di Australia dan lainnya.

"Kita harus bangga menjadi warga NU karena jam'iyah ini merupakan jam'iyah terbesar di dunia. Ini bukan hoaks, ini nyata dibuktikan dengan adanya Pengurus Cabang Istimewa (PCI) di beberapa negara," katanya.

KH. Salwa Arifin, Bupati Bondowoso saat memberi sambutan
Menurut KH. Salwa, walaupun potensi NU sudah besar seperti ahli kitab kuning, ahli ekonomi, ahli ketatanegaraan, NU tidak pernah mempertentangkan nasionalisme dengan keagamaan.

"NU menerima kehadiran Pancasila sebagai dasar negara. Bahkan meskipun NU potensinya sudah besar tidak pernah menuntut pengetrapan syariat Islam secara formal di Indonesia," katanya.

Meskipun NU punya kekuatan besar, lanjutnya, NU tetap tawadlu, yang penting syariat Islam bisa dijalankan dengan baik dan aman tanpa gangguan apa pun.

Lebih lanjut KH. Salwa menjelaskan bahwa pemerintah harus berterima kasih kepada NU. Hal tersebut ia sampaikan mengutip dari pernyataan KH. Marzuki Mustamar.

"Seandainya tidak ada NU mungkin pemerintah sangat sulit untuk membangun karena tidak aman. Banyak kontribusi NU pada pemerintah, untuk itu wajib pemerintah berterima kasih kepada NU," lanjutnya.

KH. Salwa juga membeberkan bahwa sekarang mulai ada serangan pada NU. Salah satunya adalah anggapan bahwa NU bukan organisasi produk Islam.

"Ini dari mana asalnya? Pengurus NU harus hati-hati dan waspada dengan anggapan ini. Ada lagi yang beranggapan bahwa NU itu organisasi tingkat RT. Terlau melecehkan ini, tapi biarlah karena siapa pun yang datang mengancam NU ia akan mati di bawah durimu seperti yang dinyanyikan tadi," katanya, menguraikan.

Harus waspada tapi tidak boleh bereaksi terlalu berlebihan, kata KH. Salwa. Warga NU harus yakin bahwa siapa pun yang mengancam NU akan tumbang, seperti Masyumi dan yang lainnya.

Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar mengajak warga nahdliyyin untuk beragama Islam sampai mati, karena Islam adalah harga mati.

"Siapa yang memeluk agama di luar Islam, menurut al-Qur'an, maka dia tidak akan diterima oleh Allah SWT. Jadi akan merugi, celaka. Kalau tidak percaya buktikan sendiri. Dan, siapa pun yang keluar dari Islam maka amalnya akan dihapus dan di neraka selamanya," ujarnya.

KH. Marzuki Mustamar, memberi sambutan pada pelantikan dan resepsi PCNU Bondowoso
Menurut KH. Marzuki, orang yang murtad atau keluar dari agama Islam sampai akhir hayatnya tidak kembali lagi pada Islam dan dia mati dalam keadaan kafir, maka seluruh amal ibadah yang sudah dilakukan akan sia-sia.

"Dan mereka yang mati dalam keadaan murtad, maka akan menjadi penghuni neraka jahannam, kekal selama-lamanya. Tidak percaya silahkan mati dalam keadaan kafir, ungkapnya.

Dalam kondisi apa pun dan sesulit apa pun masalah yang dihadapi, lanjut KH. Marzuki, harus tetap beragama Islam sampai ajal menjemput.

"Ini tidak bisa tawar. Mengapa harus tetap beragama Islam? Setahu kami beragama itu harus memilih yang asli, orisinil. Ukuran orisinilnya suatu agama bisa dilihat dari kitab sucinya. Kalau kitab sucinya orisinil, maka agama yang bersangkutan juga orisinil," katanya.

Baca Juga  :

Satu-satunya kitab suci yang asli, lanjut KH. Marzuki, hanyalah al-Qur'an. Ada beberapa indikator terkait keaslian al-Qur'an, salah satunya adalah al-Qur'an yang ditulis dan diperbanyak pada zaman Sayyidina 'Utsman bin 'Affan sampai hari ini tetap ada di musium al-Qur'an.

"Islam dari dulu tetap satu al-Qur'an sampai sekarang pun tetap satu al-Qur'an, tidak berversi-versi. Meskipun diterbitkan dari masing-masing negara, isinya tetap sama tidak ada versi lain, yang membedakan hanyalah kefasihan membacanya," lanjutnya.

Terakhir, KH. Marzuki mengajak warga NU untuk tidak keluar dari Islam sampai mati karena agama Islam adalah agama asli dan kitab sucinya juga asli.

Resepsi Pelantikan PCNU Bondowoso Masa Khidmat 2021-2026 ini dilantik langsung oleh Katib Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Syarifuddin Syarif. (*)

Halaman Sebelumnya......


Penulis : Muhlas

Editor : Gufron




Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?