Padepokan Nyai Surti: Ngobrol Islam Cinta Bareng Habib Husein Ja'far Al-Hadar

Habib Husein Ja'far Al- Hadar saat menyampaikan materi tentang Islam Cinta di PNS, Maskuning Kulon, Pujer. Selasa (17/11)
Islam merupakan agama yang dalam prinsipnya menyerukan aspek kasih dengan saling menghargai atara satu dengan yang lain. Demikian penting untuk terus dikampanyekan secara intensif dan massif dalam berbagai ruang relasi sosial kemanusiaan.

Dalam perjalanannya, sampailah kita pada masa dimana lazim dikenal sebagai era millenial, era dimana digital sangat berperan penting dalam aktivitas keseharian. Tentu, dalam hal ini keberadaan Islam harus mampu terus beradaptasi dengan sebaik-baiknya.

Hal tersebut juga diupayakan oleh Padepokan Nyai Surti (PNS) di Maskuning kulon, Kecamatan Pujer, Bondowoso. Selasa (17/11) 

PNS berkesempatan mengadakan bincang santai yang dikemas dengan ngobrolin "Islam Cinta" bersama Habib Husein Ja'far Al-Hadar. Sosok habib yang saat ini konsisten melakukan dakwah-dakwah keislaman pada sekmen anak muda millenial.

Pemilik akun dakwah Youtube "Jeda Nulis" yang juga merupakan pengasuh "Kultum Pemuda Tersesat" ini sengaja datang ke PNS untuk menjumpai para anak-anak muda untuk sharing perihal Islam Cinta. Lebih tepatnya, bagiamana Islam mampu hadir menjadi ruang ekspresi yang menggembirakan bagi para kaum millenial.

"Saya sengaja mengajak Habib Husein Ja'far ke padepokan untuk sharing dan berbagi kepada anak-anak muda, khususnya di Bondowoso agar mampu membawakan nilai-nilai keberagamaan dengan santai dan asyik. Sehingga Islam mampu dibawa dengan bentuk yang menggembirakan tanpa harus kontraproduktif dengan perjalanan zaman," terang Afif selaku Founder Padepokan Nyai Surti.

Berbagai elemen generasi muda saat foto bareng Habib Husein Ja'far Al- Hadar di PNS
Habib Husein hadir dengan spirit Islam cinta dan hadir para anak muda dari berbagai elemen. Mulai dari mahasiswa, komunitas, dan elemen-elemen OKP lainnya. 

"Yang perlu kita utamakan adalah membiasakan prasangka baik terhadap tiap ciptaan. Sebagaimana ornamen botol 'bintang' di padepokan ini. Fisiknya mengajak ke suatu yang mematikan (haram), kini mampu menjadi tempat bercocok tanam dan mampu jadi sarana kehidupan," tutur Habib Husein.

Habib Husein juga mengapresiasi keberadaan Padepokan Nyai Surti. Bagi Habib, tempat tersebut mampu menjadi ruang eksplorasi untuk terus semangat belajar.

"Saya sangat senang bisa ke tempat ini. Ini bisa dijadikan tempat belajar dan melestarikan budaya. Sebab agama dan budaya adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, sehingga ekspresi keberagamaan menjadi indah," lanjut Habib.

Selain Habib Husein, kegiatan diskusi di Padepokan Nyai Surti juga dimeriahkan Band ESTETIGA, para seniman muda Bondowoso yang bergerak di musik. (*)


Kontributor : Mohammad A.

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN