Gender Champion 2020; Srikandi-Srikandi Fatayat NU untuk Bondowoso

Surya Amartika, M.Pd, Ketua II PC Fatayat NU Bondowoso, (Foto : Tim Kreatif) 
Peran perempuan dalam berbagai bidang di Negara memiliki peran yang lebih besar dalam kehidupan masyarakat. Mereka memiliki potensi yang akan berguna bagi pembangunan masyarakatnya, diakui mampu berkiprah dalam masyarakat di berbagai bidang, baik sosial, keagamaan, ekonomi, pendidikan, teknologi, bahkan politik. 

Perempuan dengan multi kewajiban diharapkan dapat menyeimbangkan antara kegiatannya di luar dengan kewajiban bagi keluarganya. Mereka harus tampil membersamai masyarakat dengan wajah ramahnya, menjalankan perannya di luar rumah, sementara urusan domistik dengan segala persoalan komplitnya juga mendapati solusi pun seramah wajahnya.

Fatayat NU adalah organisasi perempuan Nahdlatul Ulama yang mengakomodir seluruh anggotanya untuk dapat berkiprah membangun peradaban dengan paham ahlussunnah wal jamaah, menyampaikan ajaran-ajaran agama dengan kesalingan (mubadalah) tanpa ada streotype yang membedakan antara laki-laki dan perempuan, maka tak berlebihan kiranya ketika PC Fatayat NU Bondowoso mempunyai keyword profil “Memajukan Perempuan, Memajukan Indonesia”.

PC Fatayat NU Bondowoso dengan segala kiprah anggotanya mampu menyampaikan kepada masyarakat luas, bahwa Fatayat adalah organisasi yang mempunyai komitmen dan aksi nyata untuk kemajuan perempuan khususnya di Bondowoso tercinta. Maka rasanya tak berlebihan jika pada perayaan Hari Ibu, terpilih 3 orang Sahabat pengurus PC fatayat NU Bondowoso untuk mendapatkan penghargaan Gender Champion tahun 2020 dari Bupati Bondowoso atas dedikasinya turut serta dalam upaya Pengarusutamaan Gender Bidang Perempuan dan Anak di Kabupaten Bondowoso. 

Penghargaan ini diberikan pada acara Resepsi dan Seminar Peran ibu di Masa Pandemi Covid-19 dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-92, tanggal 22 Desesmber 2020 di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bondowoso.

Nur Diana Kholidah, S.Ag, S.Q atau Ning Dien, begitulah sapaan akrabnya, beliau adalah Ketua PC Fatayat NU Bondowoso, majelis pengasuh PP Nurussalam Tamanan yang dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan Gender Champion atas dedikasi dan perannya yang cukup nyata dirasakan oleh masyarakat. 

Baca juga : 

Seorang hafidzah dengan terus membina dan menjaga para huffadz Bondowoso dalam pertemuan-pertemuan murojaahnya, sekaligus menjadi direktur di lembaga PPIQ (Pusat Pendidikan Ilmu al-Qur’an) Nurul Jadid Paiton. 

Menjadi ketua Majlis ta’lim An Nahdliyah kabupaten Bondowoso dengan ribuan anggota baik dari yang muda hingga yang sepuh, selalu konsisten dengan rutinitas pengajian setiap 1 bulan sekali, menjadi Koord Bidang Pendidikan dan Dakwah BKMM DMI kabupaten Bondowoso, sekaligus berkhidmah di bidang Dakwah Majelis Ta’lim perempuan IPHI Kabupaten Bondowoso. 

Beliau yang saat ini masih menempuh study untuk gelar Megister di UNUJA Paiton Probolinggo adalah sosok perempuan yang selalu menjadi air saat api menyala, yang mampu mengakomodir segala persoalan sehingga kehadirannya dapat mencipta masyarakat yang aman dan damai.

Penghargaan Gender Champion juga diberikan kepada sahabat Anisatul Hamidah, S.Ag., SH., M.Si., M.Kn., Sekretaris PC Fatayat NU Bondowoso, yang setiap harinya berdinas sebagai Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, saat ini sedang menyelesaikan program doktoralnya pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jember.

Penghargaan Gander Champion bagi sahabat Anis, adalah penghargaan yang sesuai dengan kiprahnya dalam membersamai masyarakat khususnya perempuan Bondowoso. Aktif sebagai penulis sehingga mampu memberi motivasi terhadap perempuan untuk terus berproses dan berkembang. Banyak prestasi yang diraih sehingga menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan Bondowoso. 

Begitupun keterlibatannya di masyarakat, saat ini Beliau tercatat sebagai Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Dewan Masjid Indonesia (BKMM DMI) Kabupaten Bondowso serta Bidang Pemberdayaan Perempuan Dewan Masjid Indonesia, Bidang Pemberdayaan Perempuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bondowoso, Bidang Pendidikan Majlis Ta’lim Perempuan Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Kabupaten Bondowoso, Wakil Ketua I pada FOCAL POINT GENDER DI LINGKUNGAN DINAS SOSIAL KABUPATEN BONDOWOSO tahun 2020. 

Selanjutnya, penerima penghargaan gender champion adalah Sahabat Laily Abida, M.Psi., Psikolog, Ketua LKP3A (Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Fatayat NU Bondowoso. Saat ini tercatat sebagai mahasiswi S3 Psikologi Pendidikan Universitas Negeri Malang. 

Komitmen dan prinsipnya untuk selalu memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak menjadikannya sebagai seseorang yang dianggap layak untuk mendapatkan penghargaan Gender Champion ini. 

Beliau yang fokus di dunia psikolog akhirnya mendirikan sebuah lembaga pendidikan dan konsultasi yang diberi nama Aruna Psychologi (Assesesment – Counseling – Education), tidak berhenti di sini, beliau juga menjadi Psikolog di RS. Bayangkara Kabupaten Bondowoso dan Psikolog Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Situbondo.

Gender Champion merupakan penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang peduli dalam pengembangan dan berkontribusi untuk pencapaian kesetaraan gender. 

Tentunya Penghargaan ini diberikan melalui proses yang panjang dengan memperhatikan komitmen dan aksi nyata yang dilakukan dalam percepatan kesetaraan gender, mampu berjuang dan memperjuangkan hak perempuan, mampu bekerjasama dengan berbagai pihak dalam memperjuangkan gender.

Ketiga sahabat penerima penghargaan Gander Champion yang merupakan pengurus PC Fatayat NU Bondowoso adalah sahabat-sahabat terbaik yang dimiliki oleh organisasi perempuan nahdliyah Bondowoso yang mampu memberikan warna bagi sesama pengurus, anggota, bahkan perempuan Bondowoso. 

Inilah wajah Fatayat Bondowoso, memasuki tahun baru dengan resolusi baru yang akan dilakukan adalah membersamai dalam proses meningkatkan kualitas pemberdayaan perempuan melalui program “Fatayat Tangguh, Cinta Lingkungan”, melalui program gerakan shodaqah minyak jelantah, penanaman pohon sirih, 1 rumah satu pohon sirih. Semuanya akan bersinergi dengan bidang ekonomi untuk dijadikan nilai ekonomis. 


Penulis : Surya Amartika, M.Pd, Ketua II PC Fatayat NU Bondowoso

Editor : Muhammad B

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN