Mengapa Harus ber-NU? Begini Kata Kepala Desa Sumber Kokap

Suasana kegiatan istighasah dan shalawat bersama di kediaman Ustad Junaedi, Sumber Kokap. 
Kegiatan demi kegiatan tetap rutin dilaksanakan, itulah identitas organisasi terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) namanya. Hampir disetiap tingkatan kepengurusan mulai dari Pengurus Besar (PB), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Cabang (PC), Majelis Pengurus Cabang (MWC) hingga Pengurus Ranting (PR) selalu mengagendakan kegiatan rutinan. 

Seperti yang dilakukan oleh MWC NU Taman Krocok yang selalu menggelar kegiatan Istigashah dan shalawat bersama tiap bulannya dengan konsep anjangsana. 

Kegiatan yang dilakukan oleh Pengurus MWC NU itu tak lain bertujuan untuk menguatkan akidah warga Nahdliyyin yang ada didesa-desa. 

Kepala desa Sumber Kokap, Muklasin dalam sambutannya menyampaikan, satu-satunya organisasi yang telaten merawat kadernya untuk menjaga akidah Ahlussunah wal Jama'ah adalah NU. 

Baca juga :

Dari situlah dirinya sebagai kepada desa mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa berada dibarisan para ulama. 


"Jangan keluar dari barisan ulama, Karena dengan berada dibarisan para ulama akidah kita akan tetap terjaga," kata Muklasin, dalam sambutan kegiatan istighasah dan shalawat beesama di kediaman Ustad Junaedi desa Sumber Kokap, Taman Krocok, Minggu malam (15/02). 

Selain itu, Muklasin menyampaikan, bahwa dengan ber-NU, para warga Nahdliyyin dididik untuk menjadi warga negara yang ideal, tidak condong kanan dan condong kiri. 

"Di NU kita diajari bagaimna kita beragama yang baik dan berwarga negara yang baik," imbuhnya. 

Sementara itu, Haerul Faiz, Khatib Syuriah MWC NU Taman Krocok menilai warga Nahdliyyin di desa Sumber Kokap terus mengalami peningkatan, baik dari kreatifitas ataupun kekompakan disetiap kegiatan NU. 

Menurut Faiz, Kegiatan istighasah dan shalawat bersama yang dilaksanakan didesa Sumber Kokap itu berbeda dengan kegiatan dibulan sebelumnya. Pasalnya pada kegiatan tersebut disisipkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars Syubbanul wathan. 

Faiz juga menyampaikan agar masyarakat setempat senantiasan menjaga kerukunan antar warga sekitar, karena baginya menjaga kerukunan adalah bagian dari menjaga keutuhan Indonesia.

"Teruslah menjaga keutuhan indonesia, karena menjaga indonesia adalah menjaga islam itu sendiri" ungkapnya mengutip dawuh PWNU KH. Marzuki Mustamar. (*)


Kontributor : Haerul Faiz

Editor : Muhlas

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN