Kultum Ramadan 13, Menyikapi Bulan Ramadan Dengan Syukur Part 1

Flayer Kultum Ramadan dengan Narasumber Gus HM. Ruslani Sa'dulloh, M.Pd.I
Pada kesempatan kali ini hal yang pantas untuk diungkapkan kepada Allah SWT atas semua anugerah dan nikmat yang telah diberikan yakni rasa syukur kepada hambanya. 

Pembahasan kali ini membahas tentang suatu hal yang sangat penting, yaitu bagaimana menyikapi perubahan rasa syukur kepada Allah SWT. 

Kenapa tema syukur yang diangkat untuk menyikapi bulan Ramadan ini? yang pertama, sungguh bukti nyata diterimanya doa-doa oleh Allah SWT. 

Beberapa bulan yang lalu telah diajari oleh guru-guru, dituntun oleh para ulama-ulama yang tentunya bersumber pada beliau Rasulullah Muhammad Saw. 

Dengan memohon kepada Allah agar diparingi keberkahan lahir maupun bathin pada bulan Rajab, pada bulan Sya'ban dan juga memohon kepada Allah agar supaya diberi umur yang panjang untuk bisa menikmati indahnya ibadah di bulan suci Ramadan. 

Bersyukur kepada Allah SWT, atas bukti nyata bahwa doa-doanya yang dikabulkan. Sehingga, pada hari ini di bulan suci Ramadan. Walaupun masih dalam suasana pandemi. Alhamdulillah bisa melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya pada bulan mulia ini. 

Bersyukurnya hamba pada Allah atas anugerah yang telah diberikan pada bulan Ramadan ini. Terkait dengan umur panjang sampai di bulan Ramadan ini. Tentulah termasuk hamba yang cerdas dan bagaimana menyikapi bulan suci itu sendiri dengan melaksanakan puasa. Karena ini bagian daripada bukti kalau hambanya tersebut harus digolongkan kepada orang-orang yang beriman. 

Sebagaimana yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183. Teringat ketika melakukan studi banding di salah satu pesantren yaitu Pondok Zainul Hasan Genggong. Semua santri yang ikut turut serta dengan mengikuti salah satu pengajian yang ada di masjid pada saat itu. 

Dijelaskan dengan sangat luas, menjadikan santri yang ikut serta ingin mengetahui apa maksudnya. Dikatakan ada ayat yang petikannya Ya Ayyuhalladzina Amanu. artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, yang tidak beriman tidak hai." 

Arti daripada ayat tersebut sedikit menggelitik, 'Hai orang-orang yang beriman yang tidak beriman tidak hai'. Artinya apa?. Walaupun dia muslim tetapi di dalam dirinya tidak ada rasa iman, bisa jadi dia tidak melaksanakan ibadah puasa. 

Baca Juga : 

Oleh karena itu, para remaja atau kaum muda khususnya yang dengan semangat keislamannya begitu luar biasa. Haruslah mencerdasi dirinya, untuk bagaimana nantinya islam itu disyiarkan. 

Kalau misalkan, ada seseorang yang jalan-jalan. Ketika sedang puasa melihat misalkan ke pasar ada orang-orang yang kelihatan hanya kelihatan kakinya separuh keatas tidak kelihatan karena tertutup oleh tabir. Dia muslim misalkan, tetapi tidak puasa. Sudahlah tidak usah terlalu risau di doakan saja, mungkin nanti atau sahabat-sahabat nantinya pergi ke sana bawa rombongan lalu ingin membubarkan mereka-mereka yang tidak puasa. 

Ini tidak perlu dilakukan, yang terpenting adalah di doakan saja. Untuk masalah bagaimana memperbaiki yang terpenting adalah di lingkungan keluarga sendiri ini. Khususnya untuk orang-orang yang beriman, tentu masih bersyukur hingga saat ini. 

Alhamdulillah sudah 18 hari sudah kita lewati kita laksanakan puasa berarti kita masih tetap Allah ditakdirkan sebagai orang-orang yang beriman. 

Kemudian, bagaimana cara menyikapi dan mengaplikasikan wujud dari pada nikmat sehat yang telah diberikan kepada hambanya. Berupa keimanan singkat, berpuasa di bulan Ramadan ini. Tentulah ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memperbanyak dan memmaksimalkan ibadah kepada Allah SWT. ketika sudah memaksimalkan ibadah kepada Allah di bulan suci ini adalah merupakan wujud dan bentuk syukur kepada Allah SWT. 

Karena di antara indikator orang bersyukur itu adalah mematuhi apa yang diperintah dari sang pemberi nikmat. Sehingga, kalau sampai sekarang seorang hamba masih ditakdir melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan ini. 

Tentulah ada maksud-maksud tersendiri dari Allah. Kenapa bisa ditakdirkan seperti itu. Maka, sebagai wujud rasa syukur kepadanya. Mengaplikasikan perintah Allah yang bersifat umum di dalam Al-qur'an. 

Jin dan manusia dicipta tidak lain, kecuali hanya untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Maka, perintah ini ayo diaplikasikan di rumah. 

Terlebih pada bulan ini melalui Al-quran lengkap dengan shalawatnya, melalui dzikir-dzikir dan lainnya. Jaminannya luar biasa, dikatakan bahwa amalan, doa-doa di bulan Ramadan apapun itu. Semua akan dilipatgandakan oleh Allah swt. Dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah swt. 

Saksikan selengkapnya siaran langsung di Channel You Tube Harokah Official


Transkiptor : Haris

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN