Halal Bihalal MWC NU Taman Krocok; Pentingnya Musyawarah dalam Berorganisasi

MWC NU Taman Krocok Mengadakan Halal Bihalal di TPQ Al- Hidayah
Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Taman Krocok menggelar Halal Bihalal bertepatan dengan kegiatan rutin bulanan yakni Istighatsah dan Shalawat Bersama Kader NU se-Kecamatan Taman Krocok di kediaman H. Muhammad Dusun Krocok Desa Taman Kecamatan Taman Krocok, Bondowoso, Jum'at (28/05).

Bapak Camat Taman Krocok, Muhdar, S.Ag, MM. Pd, yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa dalam momen lebaran yang masih bisa dirasakan sekarang ini harus diisi dengan saling bermaaf-maafan.

"Minal aaidin wal faaiziin mohon maaf lahir dan batin atas nama pribadi dan kedinasan," ujarnya.

Dirinya juga menyinggung persoalan Pandemi Covid-19 yang perhari ini masih berlangsung di Indonesia dan juga negara lainnya. Menurutnya, Taman Krocok berada di zona hijau.

"Alhamdulillah Taman Krocok aman karena zonanya hijau. Tapi, kita tidak boleh lengah. Kita harus tetap berjaga-jaga dan waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.

Baca Juga :

Lebih lanjut, Muhdar mengajak untuk sama-sama berperan dalam mencegah penularan Covid-19 diberbagai desa masing-masing.

"Berikan pengertian kepada warga sekitar untuk sama-sama memutus penularan Covid-19 di Taman Krocok khususnya agar Taman Krocok tetap berada di zona hijau," pungkasnya.

Kesempatan berkumpul tersebut juga dimanfaatkan oleh para kader untuk saling bermaaf-maafaan 
Sementara itu, Ust. Agul, Rais Syuriyah MWC NU Taman Krocok, mewakili Ketua MWC NU Taman Krocok menegaskan bahwa setiap ada permasalahan, baik di kepengurusan NU maupun kader yang sudah di-PKPNU harus diselesaikan dengan cara bermusyawarah.

"Kalau di grup WhatsApp, khawatir ada kesalahpahaman. Lebih baik duduk bareng kemudian musyawarahkan agar tidak ada kesalahpahaman antar pihak," ungkapnya.

Musyawarah ini, lanjutnya, sudah dianjurkan dalam al-Quran maupun al-Hadits. Oleh karena itu, ketika ada suatu permasalahan lebih baik dimusyawarahkan bersama.

"Jangan mengambil keputusan tanpa musyawarah atau bertanya kepada orang yang lebih paham, ahlinya. Harus dimusyawarahkan, harus ditanyakan kepada yang lebih paham agar organisasi ini tetap berjalan dengan baik sehingga tidak ada yang salah paham," lanjutnya.

Dengan bermusyawarah, tambahnya, kita akan bersatu dan semakin kokoh dalam menjalankan tugas-tugas organisasi Nahdlatul Ulama.

"Gerakan kelompok luar NU akan mampu kita bendung kalau kita bersatu dan kokoh. Tentunya itu akan dicapai kalau setiap ada apa-apa kita selalu bermusyawarah," tutupnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus MWC NU Taman Krocok dan kader NU se-Kecamatan Taman Krocok ini juga dihadiri oleh Pengurus PC NU Bondowoso, H. Bahrudin, SH.

Dalam sambutan dan arahannya, H. Bahrudin memberikan nasihat kepada kader NU yang hadir untuk mengalah daripada memperebutkan kemenangan ketika menemukan suatu permasalahan atau perbedaan.

"Jangan jadikan perbedaan sebagai permusuhan karena itu akan merusak. Lebih baik mengalah, jangan merebut menang," ujarnya.

Selain itu, H. Bahrudin juga memperingatkan bahwa dalam memilih pendidikan, baik sekolah maupun ngaji harus selektif dan sanad keilmuannya nyambung dengan Rasulullah SAW bukan hanya karena paham agama.

"Yang membunuh Sayyidina Ali itu bukan orang biasa, ia penghafal al-Qur'an. Oleh karena itu, memilih pendidikan atau guru jangan hanya karena paham agama tapi juga harus dipastikan sanad keilmuannya," ungkapnya.

Lebih lanjut, H. Bahrudin menyebut orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam hal ini, karena orang tualah yang menentukan bagaimana anaknya nanti, khususnya masalah pendidikannya.

Dirinya juga menyebutkan bahwa problem yang terjadi sekarang banyak orang tua yang menyekolahkan atau mengajikan anaknya pada guru ngaji karena ikut-ikutan temannya.

"Ini tugas kita selaku kader untuk menyadarkan mereka agar tidak salah memilih pendidikan, baik sekolah ataupun ngajinya. Kalau ini teratasi, maka anak kita juga masyarakat akan terjaga dari paham-paham Islam yang menyimpang," katanya.

"Silahkan mondokkan atau sekolahkan dimana saja yang penting sanad keilmuannya jelas dan nyambung dengan Rasulullah SAW," tambahnya.

Sebagai koordinator lapangan PKPNU Kabupaten Bondowoso, H. Bahrudin menerangkan bahwa pelaksanaan PKPNU di Taman Krocok dan juga di kecamatan lain masih menunggu keputusan PC NU Bondowoso.

"Terkait pelaksanaan PKPNU, harus bersabar karena PCNU Bondowoso masih belum mendapat SK dari PBNU. Tapi, kita harus mempersiapkannya dari sekarang agar kegiatan PKPNU selanjutnya di Taman Krocok ini lebih baik lagi dengan peserta yang tidak mengecewakan," katanya.

Sebagai kader maupun pengurus NU, lanjutnya, harus menanamkan jiwa nasionalisme pada diri masing-masing. Karena agama dan nasionalisme tidak bisa dipisahkan.

"Ketika ulama' dan umara' bersatu dan bersama-sama, maka akan tercipta negara yang baldatun thayyibatun warabbun ghafuur. Mari jaga kesatuan dan persatuan serta kesantrian kita," tutupnya.

Kegiatan Halal Bihalal yang bertepatan dengan kegiatan rutin bulanan MWC NU Taman Krocok ini diakhiri dengan rapat persiapan pelaksanaan PKPNU di Taman Krocok dan saling bermaaf-maafan antar kader maupun pengurus. (*)


Penulis : Muhlas

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN