Ketum PC PMII Bondowoso Sebut Perubahan Kecil Sebagai Kunci dari Perubahan Besar

Ketua Umum PC PMII Bondowoso, M. Firman Zah saat memberikan sambutan. (Foto : Istimewa)
Bondowoso - Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bondowoso, M. Firman Zah menyebut perubahan kecil sebagai kunci dari perubahan besar.

Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan Reuni Akbar dan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-VI yang dilaksanakan oleh Pengurus Rayon (PR) PMII Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso di Balai Desa Sucolor, Maesan, Bondowoso, Sabtu (06/08).

Menurut Firman, sapaan akrabnya, semua orang mempunyai keinginan untuk membuat perubahan, baik perubahan itu untuk diri sendiri ataupun untuk orang banyak.

"Mengubah sesuatu itu tidak mudah, tidak hanya dengan perkataan untuk mengubah. Tapi, harus ada gerakan-gerakan sebagai pondasi dalam melakukan perubahan. Apalagi ingin mengubah rayon seperti yang diinginkan oleh pengurus ini. Harus ada gerakan," katanya saat memberikan sambutan.

Jika ingin mengubah sesuatu yang besar dengan cara yang besar, lanjut Firman, harus dimulai dari keinginan mengubah sesuatu yang kecil.

Baca Juga :

"Belajarlah dari hal-hal kecil. Karena ketika sudah terbiasa melakukan perubahan dari hal kecil, maka suatu waktu pasti akan mampu membuat perubahan yang besar," lanjutnya.

Bagi Firman, ketika seseorang menginginkan perubahan yang besar atau kecil juga harus disesuaikan dengan kapasitas diri.

"Jangan terlalu ambisi untuk melakukan perubahan yang besar kalau kapasitas kita tidak mumpuni untuk melakukan perubahan yang besar itu. Kalau memaksakan diri, bisa-bisa tidak akan melakukan perubahan karena kapasitasnya memang tidak mumpuni," jelasnya.

Selain harus berangkat dari perubahan yang kecil, menurut Firman juga harus diimbangi dengan kegiatan-kegiatan yang produktif.

"Kebiasaan kita yang produktif juga bisa menjadi pendorong untuk melakukan perubahan," ungkapnya.

Terakhir, Firman mengingatkan bagi siapa saja yang gagal melakukan perubahan untuk tidak meninggalkan seluruh kegiatan sehari-hari.

Baca lagi : Dakwah Hanan Attaki Ditolak, Bagaimana Fiqh Memandangnya?

"Ketika kita tidak mampu melakukan sesuatu, jangan meninggalkan seluruh yang ada di kehidupan kita agar tetap bisa berkreasi, berjuang untuk mengupgrade diri kita sendiri," pungkasnya.

Sebagai informasi, kegiatan RTAR-VI PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso ini diisi dengan kegiatan Talk Show bersama Ketua Rayon Avicenna dari masa ke masa. (*)



Penulis : Muhlas

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN