Cucu Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdor Tidak Percaya Atas Kehadiran Wali Allah dari Probolinggo, Kelapa Melayang Dengan Pelan-pelan


Kisah Kewalian dan Karomah Kiai Hasan Sepuh Genggong oleh Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor (Tangkapan Instagram @muhammadhasan_maulana).

Wartanu.com - Masih dalam artikel pembahasan yang sama yaitu karomah dan kewalian dari Wali Allah Kiai Hasan Sepuh Genggong, Probolinggo.

Kisah ini akan menjelaskan bagaimana keterikatan para salah satu Wali Allah dari Bondowoso (Habib Soleh bin Muhammad Al Muhdor) dan Probolinggo (Kiai Hasan Sepuh Genggong).

Sebagaimana dilansir Wartanu dari akun Instagram @muhammadhasan_maulana, dzurriyah Kiai Hasan Sepuh Genggong yang dikisahkan dari dzurriyah Habib Soleh bin Muhammad Al Muhdor Bondowoso.

Baca Juga :

Salah satu dzurriyah Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor menceritakan kisah tersebut kepada KH Muhammad Hasan Maulana adalah Habib Nagib.

Semasa hidupnya, Kiai Hasan Sepuh Genggong dan Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdor (Ayah Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor) memiliki hubungan yang sangat dekat.

Bahkan, walaupun Habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdor yang usianya masih lebih muda dari Kiai Hasan Sepuh Genggong wafat terlebih dahulu.

Baca Juga :

Namun, keterikatan itu tetap dilanjutkan oleh Kiai Hasan Sepuh Genggong dengan menyambung silaturahmi kepada anak-anaknya.

Lalu, kisah yang diceritakan oleh Habib Nagib (Cucu Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor) tentang Habib Soleh yang ingin menguji kewalian Kiai Hasan Sepuh Genggong.

Pada suatu ketika, Kiai Hasan Sepuh duduk bersandarkan kelapa yang didepannya ada Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor.

Baca Juga :

Kemudian, terbesit dalam hati Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor yang menatap ke arah Kiai Hasan Sepuh sembari berkata, "ah, masak ini kiai (Kiai Hasan Sepuh) dari jawa yang katanya wali itu?"

Seketika, Kiai Hasan Sepuh yang duduk di depan Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor dengan bersandarkan pohon kelapa itu langsung menjulurkan tangannya.

Apa yang terjadi? satu buah kelapa yang turun melayang dengan pelan-pelan hingga sampai ke telapak tangan Kiai Hasan Sepuh.

Baca Juga :

Didapati, kelapa yang jatuh perlahan ke tangan Kiai Hasan Sepuh itu sudah dalam keadaan terbuka dan siap dinikmati (diminum) tanpa harus membelahnya sendiri.

Sontak Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor kaget dan terkejut melihat apa yang dilakukan Kiai Hasan Sepuh.

Habib Soleh bin Muhammad bin Ahmad Al Muhdor kemudian berkata, "Sudah cukup kiai, karomah kewalian tidak untuk dibuat bercanda," katanya kepada Kiai Hasan Sepuh sembari tersenyum. ***


Penulis : Haris

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN