Harlah Kopri ke 56 Th, Dimanakah Positioning Kopri PMII di Era Kontemporer?

Ahmad Suhaili (Kader PMII Bondowoso)

Foto : Istimewa

Kopri merupakan kepanjangan dari (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri), yang merupakan bagian dari ormek Mahasiswa PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) sebagai wadah yang di dalamnya di khususkan untuk kader putri.

Kopri memiliki tiga fungsi sebagai langkah kongkrit tujuan di dirikannya organisasi ini. Yaitu, pembinaan, kepemimpinan dan pergerakan demi terwujudnya Kopri yang mandiri dan maju.

Tentu hal ini tidak mudah di lakukan, bahasa kerennya tidak semudah membolak-balikkan telapak tangan. 

Berbicara tentang perempuan perlu di kupas tuntas secara detail dan komprehensif, mengingat perkembangan zaman yang sangat cepat berjalan akibat pesatnya perkembangan teknologi dan arus globalisasi dan pastinya akan berdampak terhadap gaya hidup manusia.

Dinamika kehidupan yang semakin instan hingga timbul budaya baru seiring zaman semakin maju. Perempuan untuk saat ini masih baru saja terlepas dari isu-isu kesetaraan gender, emansipasi, patriarki ataupun yang lainnya. Perlu adanya positioning yang ideal di dalam menghadapi era ini.

Kopri sebagai pribadi yang dibekali kemampuan dalam menganalis dan menciptaka perubahan (Agen Of Change) di tuntut untuk menghadapi tantangan yang dinamis dan kompleks di era kontemporer ini.

Sebagai bagian integral dari organisasi mahasiswa yang memiliki sejarah panjang, penting untuk membangun positioning yang kuat agar Kopri PMII tetap relevan dan mampu memenuhi kebutuhan anggota di tengah perubahan zaman.

Berikut adalah beberapa aspek penting yang dapat membentuk positioning Kopri PMII di era ini:

1. Kopri PMII sebagai Wadah Intelektual

Seiring dengan tradisi intelektual PMII, Kopri dapat diposisikan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran kritis, penelitian, dan diskusi yang mendalam.

Dalam era informasi ini, keberadaan Kopri sebagai pusat intelektual dapat memperkuat citra PMII sebagai organisasi yang berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran.

2. Inklusivitas dan Keanekaragaman

Positioning Kopri PMII dapat diperkuat dengan menekankan nilai-nilai inklusivitas dan keanekaragaman.

Dalam lingkungan kampus yang semakin heterogen, Kopri dapat menjadi tempat di mana setiap mahasiswa merasa diterima dan dihargai tanpa memandang latar belakang, suku, atau pandangan politik.

3. Kopri PMII sebagai Agen Perubahan Sosial

Sebagai bagian dari PMII, Kopri dapat dihadirkan sebagai agen perubahan sosial yang progresif. Dalam era di mana mahasiswa diharapkan menjadi motor penggerak perubahan.

Positioning ini dapat menegaskan peran Kopri PMII dalam membentuk pemikiran kritis, memperjuangkan keadilan, dan berkontribusi pada pembangunan sosial.

4. Pemberdayaan Mahasiswa Melalui Kopri

Positioning dapat fokus pada pemberdayaan mahasiswa melalui Kopri. Ini mencakup aspek pengembangan kepemimpinan, keterampilan berorganisasi, dan pemahaman tentang tanggung jawab sosial.

Kopri dapat menjadi wadah di mana mahasiswa tidak hanya mengembangkan akademis mereka tetapi juga mempersiapkan diri untuk peran aktif dalam masyarakat.

5. Kopri PMII sebagai Pusat Pengembangan Karir

Dalam menghadapi persaingan global, positioning Kopri PMII dapat mencakup peran dalam mendukung pengembangan karir mahasiswa.

Ini bisa mencakup penyediaan sumber daya, pelatihan, dan jaringan untuk membantu anggota Kopri PMII menghadapi tantangan pasar kerja yang semakin kompleks.

6. Kopri sebagai Jembatan Komunikasi Internal PMII

Sebagai alat komunikasi internal PMII, Kopri dapat memposisikan diri sebagai platform yang memudahkan dialog antaranggota. Ini tidak hanya memperkuat koordinasi dalam organisasi tetapi juga menciptakan rasa kebersamaan dan identitas yang kuat di kalangan anggota PMII.

Kesimpulan

Membangun positioning Kopri PMII di era kontemporer memerlukan pengakuan akan perubahan lingkungan sosial, politik, dan ekonomi. Dengan menonjolkan nilai-nilai intelektualitas, inklusivitas, perubahan sosial, pemberdayaan, pengembangan karir, dan fungsi sebagai alat komunikasi internal.

Kopri PMII dapat membangun identitas yang kuat dan relevan di tengah mahasiswa yang semakin dinamis dan beragam. Dengan cara ini, Kopri PMII dapat terus berperan sebagai kekuatan yang membentuk masa depan mahasiswa Indonesia.


Penulis : Ahmad Suhaili, Kader PMII Bondowoso

Editor : Muhlas

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN