PK PMII UNIBO Respon Cepat Bencana Alam yang Terjadi di Sekitar Kantornya, Bergerak Menjadi Motivasi Utama


PK PMII UNIBO saat turun lapangan membantu rumah warga di dekat kantornya yang roboh. (Foto: Istimewa)

Wartanu.com - Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Bondowoso (PK PMII UNIBO) teguhkan prinsip gotong royong.

Sebab, hal itu telah menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat pribumi. Dengan konsep saling membantu satu dengan lainnya ketika ada suatu musibah (mutualisme). 

Baik bencana sosial maupun bencana alam lainnya, gotong royong adalah sebuah jalan membantu dengan tenaga. Sehingga, hal itu yang menjadi yang saat ini di implementasikan oleh PK PMII UNIBO.

Pasalnya, PK PMII UNIBO terjun lapangan dalam membantu rumah yang roboh di Kelurahan Kota Kulon RT.12/RW.02. Rabu, (24/4/2024) dini hari.

Rumah yang roboh tersebut tengah dalam kondisi kayunya yang telah rapuh dan terkonfirmasi lokasinya tidak jauh dari kantor PK PMII UNIBO.

Maka, sudah seyogyanya sebagai warga pergerakan yang juga selalu berinteraksi dengan kehidupan sosial harus memiliki sensitivitas tinggi terhadap segala yang terjadi.

Mendengar kabar musibah yang menimpa warga tetangga kantornya, Ketua Komisariat PMII UNIBO, Riski Yanto langsung turun tangan untuk melihat kondisi rumah yang roboh.

Tidak hanya itu, Riski Yanto juga ditemani pengurus dan anggotanya untuk bersama-sama membantu membersihkan rumah salah satu warga tersebut.

Selain itu, Riski Yanto juga menyampaikan bahwa sikap yang dilakukan adalah bentuk gerakan  sosial yang harus dilaksanakan oleh warga pergerakan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. 

"Hal ini juga menjadi penerapan implementasi dari materi NDP, dimana didalam materi NDP ada beberapa nilai terutama yaitu hubungan manusia dengan manusia," ungkapnya.

Menurutnya, PMII yang juga tercipta sebagai makhluk sosial harus memiliki kepekaan dalam setiap kejadian sosial yang terjadi di sekitarnya.

"Dimana kita sebagai mahluk sosial harus mampu untuk memanusiakan manusia, dengan cara melihat kondisi dan situasi disekitar kita," tambahnya.

Lebih lanjut, Riski Yanto juga mempertegas bahwa PMII yang berasal dari elemen mahasiswa yang mengemban amanah sebagai Social Control juga harus mampu merealisasikan dalam bentuk tindakan hingga menjadi gerakan kewajiban.

"Kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan tersebut sudah menjadi kewajiban kita sebagai mahluk sosial terutama bagi mahasiswa yang memiliki julukan Agent of Change and Social Control. Aksi yang dilakukan ini juga merupakan upaya melatih kader-kader baru agar memiliki kepekaan dan rasa empati terhadap keadaan di sekitar yang sangat membutuhkan bantuan," pungkasnya." ***


Kontributor : Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Bondowoso (PK PMII UNIBO)

Editor : Haris


Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN