Bendoarum Bersholawat bersama Majelis Dzikrul Husnani

Banner Maulid Nabi bersama Majelis Dzikrul Husnani di Masjid Darul Istiqomah Bendoarum
Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Nabi kita, Muhammad SAW. Kader NU tentu paham, pada bulan ini, yang namanya muludan pasti tiada putusnya. Terus berlanjut dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu masjid ke masjid lainnya.

Sebagai bentuk kecintaan pada Sang Nabi, tentu saja ini wajar dilakukan. Ini pula yang dilakukan Takmir dan Remaja  Masjid (Remas) Darul Istiqomah Desa Bendoarum Kecamatan Wonosari. Berbekal cinta pada Rasulullah SAW, mereka menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1422H, Rabu malam (11/11).

Bertajuk "Berjamaah Mengharap Syafaatnya”, Maulid Nabi yang dimeriahkan Majelis Dzikrul Husnani ini terasa sangat spesial. Jamaah datang berbondong-bondong. Selain dari masyarakat Desa Bendoarum, jamaah dari luar daerah khususnya dari Desa-Desa di Kecamatan Wringin, yang merupakan basis Jamaah majelis Dzikrul Husnani, juga hadir menambah semarak Maulid Nabi. . 

Suasana Maulid Nabi di Masjid Darul Istiqomah Bendoarum bersama Majelis Dzikrul Husnani
Maulid Nabi yang juga melibatkan Ranting NU Bendoarum dan MWC NU dan Badan Otonom NU Wonosari ini dihadiri sekitar 2.500 jamaah. Terlihat pula antusiasme dan kegembiraan anak-anak dan santri sekitar yang memang sudah menjadi tradisi setiap tahun menghadiri perayaan Maulid Nabi.

“Ini cara kami untuk menanamkan kecintaan kepada Baginda Rasul kepada anak-anak kami sejak dini,” ucap Ketua Panitia Maulid, M Mahfud.

Ketua Remas Ustasd Hasbullah pun terlihat senang menyaksikan acara yang berjalan lancar dan penuh khidmat. “Meski sedikit kewalahan karena jamaah membludak, tapi kami senang. Ini salah satu cara kami mencintai Nabi Kami Rasulullah SAW,” ucapnya.

Salah satu tokoh masyarakat yang menghadiri Maulid Nabi, Gus Khoirur Rofiqi yang akrab disapa Gus Fiqi mengatakan, adanya kegiatan semacam ini menjadi bagian dari konsolidasi Nahdliyin. Karena di dalamya juga ada penanaman kecintaan kepada NKRI dan Pancasila, selain tentunya menambah rasa cinta kepada Rasulullah SAW.

NKRI harga mati, ajaran Pancasila dan budaya Shalawat harus membumi di tengah kondisi negara banyak digrogoti paham-paham radikal. NU harus tetap tampil membela NKRI. Cinta NKRI dan Shalawat yang menjadi lantunan dalam lagu-lagu Dzikrul Husnani ini penting terus digaungkan. Pokoknya, Shalawat saklawase,” pungkasnya.


Kontributor : Sabri Halis

Editor : Gufron

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN