Mujahadah untuk NU dan Bangsa, Gus Salam; NU Berdiri atas Landasan Spiritualitas dan Rasionalitas

Suasana Mujahadah Untuk NU dan Bangsa di Halaman Masjid KH. Hasyim Asy'ari
Bondowoso -
Mujahadah untuk NU dan Bangsa merupakan salah satu rangkaian awal dalam Kick Off Satu Abad Nahdhatul Ulama yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Bondowoso sekaligus Grand Launching Kick Off Satu Abad NU oleh PCNU Bondowoso. Minggu, 21/8/2022) Dini Hari.

Acara yang dihadiri oleh ratusan Pengurus MWC NU, Ranting NU dan seluruh Kader Penggerak NU se-Kabupaten tersebut, bertempat di Halaman Masjid KH. Hasyim Asy'ari. Dengan 34 Program yang akan diluncurkan hingga bulan Februari mendatang.

KH. Abdussalam Sohib, Ketua Panitia 1 Abad PWNU Jawa Timur menyampaikan bahwa NU berdiri atas dua landasan yaitu Landasan Spiritualitas dan Landasan Rasionalitas.

Baca Juga :

"Terbukti KH. Abdul Wahab Chasbullah sebagai Penggerak dan inspirator berdirinya Nahdhatul Ulama itu sebenarnya sejak tahun 1910 Masehi yang sudah mengkonsolidir berbagai kekuatan Ahlussunah wal Jamaah tidak hanya di Indonesia bahkan di Dunia," Jelas Gus Salam dalam Launching Kifk Off 1 Abad PCNU Kabupaten Bondowoso. Minggu, (21/8/2022) dini hari.

Menurut Gus Salam yang juga merupakan Koordinator Bidang Pengkaderan PWNU jatim itu, ketika itu Mbah Wahab masih belajar di tanah Hijaz (Makkah dan Madinah) bersama dengan KH. Bisri Syansuri. Akan tetapi, Mengapa NU berdiri pada tahun 1926?

"Karena perintah serta pangestu dari Syaikhona Cholil Bangkalan dan KH Hasyim Asy'ari baru terjadi pada tahun 1925 dan 1926. Ini menunjukkan bahwa NU tidak akan pernah bisa dilepaskan dari landasan spiritualitas. Maka, Launching Kick Off Satu Abad NU tersebut dilakukan dengan landasan spiritualitas. InsyaAllah berbagai agenda program dalam rangkaian 1 Abad NU tersebut diberikan kemudahan dan kelancaran seiring ridha Allah SWT," tegasnya

Lebih lanjut, Cucu KH. Bisri Syansuri Jombang tersebut menjelaskan bahwa Kiai-kiai NU yang ada di kepengurusan NUsemua sanad keilmuannya jelas. Sedangkan, tantangan setiap kader berbeda seiring dengan perkembangan zamannya.

"Maka, cara beliau (para muassis NU) menjaga spiritualitas dengan menjaga akidahnya NU, saya kira tidak akan pernah berubah. Selamanya yang namanya NU pasti akidahnya Maturidiyah dan Asy'ariyah. Fiqhnya akan mengikuti Madzahibil Arba'ah dan Tasawufnya akan terus mengikuti Imam Junaid al-Baghdadi dan Imam Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ini sampai kapanpun tidak boleh berubah. Karena inilah Landasan Spiritualitas dan Akidah yang harus diperjuangkan," tutupnya.

Dirinya juga berpesan kepada seluruh jamaah agar perjuangan para Muassis NU harus dilanjutkan tertanam di dalam dada. Lebih-lebih dalam menjaga Landasan-landasan utama serta akidah jam'iyyah Nahdhatul Ulama. (*)

 

Penulis: Muhammad N H

Editor : Gufron 

Posting Komentar

Berikan Komentar Untuk Artikel ini?

Lebih baru Lebih lama

IKLAN